5 Cara Simple Atur Keuangan Saat Awal Bulan

Atur Keuangan di Musim Belanja dan Liburan Akhir Tahun - Kredivo

Banyak di antara kita yang di tanggal tua kondisi kantong sudah kembang kempis dan perlu berhemat ketat. Ini terjadi biasanya karena dua hal: kebutuhan yang super banyak tetapi penghasilan kecil atau nggak bisa mengatur keuangan dengan baik. 

 

Untuk penyebab yang pertama, mau tidak mau, mencari sumber penghasilan tambahan adalah hal paling masuk akal yang bisa kamu jalankan sekarang ini, selain berhemat. 

 

Penyebab kedua adalah yang perlu diatasi segera kalau mau kondisi tanggal tua yang kembang kempis kembali terulang di bulan berikutnya. Sebab, kondisi tersebut sangat berpotensi membuat kamu mencari dana tambahan dengan cara pinjam sana-sini. Bukannya kondisi keuangan makin sehat, justru malah bisa memburuk kalau nggak ditangani dengan baik.

 

Mulai bulan ini, saat baru terima gaji, yuk mulai atur keuanganmu dengan 5 cara sederhana berikut ini. 

 

Catat pengeluaran yang akan terjadi di bulan tersebut

Biasanya, pengeluaran dari bulan ke bulan jumlahnya akan sama selama tidak ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi atau menjadi tambahan. Misalnya, di bulan depan ada beberapa barang pribadi yang perlu kamu beli untuk aktivitas tertentu. Alhasil, jumlah pengeluaran akan jadi lebih besar dibanding bulan sebelumnya. 

 

Supaya kamu bisa memprediksi berapa besar pengeluaran di bulan berikutnya, sebelum terima gaji, kamu perlu membuat rincian dan hal apa saja yang harus kamu penuhi di bulan berikutnya. 

 

Selain bisa mengontrol jumlah pengeluaran dan mencocokannya dengan jumlah penghasilan, adanya catatan ini juga bisa membantu kamu menentukan mana pengeluaran yang prioritas dan mana yang bukan. 

 

Gunakan formula dasar 50/30/20

Formula dasar pengaturan keuangan 50/30/20 adalah yang paling sering direkomendasikan para pakar. 


Dengan formula ini, kamu bisa dengan mudah mengatur keuangan sebesar 50% untuk kebutuhan pokok dan wajib. Persentase 30% dari total penghasilan untuk kebutuhan sendiri (cicilan, belanja, jalan-jalan). Smenetara persentase 20%-nya lagi, untuk kebutuhan tabungan, investasi, atau sosial. 

 

Sebagai contoh, kalau penghasilan kamu Rp 10 juta per bulan, maka pengaturan keuangannya bisa menjadi seperti: 

  • 50% atau Rp 5 juta dari gaji digunakan untuk ongkos, sewa kos, bayar listrik, belanja bulanan, belanja bahan makanan, dan hal primer lainnya yang sifatnya wajib dan tidak bisa ditunda untuk 1 bulan.
  • 30% atau Rp 3 juta dari gaji bisa digunakan untuk bayar angsuran motor, pinjaman bank, atau belanja kebutuhan pribadi seperti baju, tas, dan lain-lain. Tentunya alokasi dananya subjektif dan bisa berbeda-beda bagi setiap orang. 
  • 20% atau Rp 2 juta dari gaji bisa digunakan untuk tabungan darurat, investasi seperti reksa dana, atau uang untuk kondangan, amal, dan yang lainnya sesuai aktivitasmu. 

 

Mulai sekarang, yuk coba atur keuanganmu dengan mengikuti formula dasar seperti di atas supaya lebih mudah. 

 

Utamakan tabungan dan cicilan

Tabungan dan cicilan harus menjadi dua hal wajib yang perlu kamu penuhi setiap bulan. Kebanyakan orang berpikir bahwa tabungan berasal dari uang sisa. Jadi, tunggu ada sisa uang, baru ditabung. Padahal, mindset ini bisa menghalangi kamu untuk menabung dan menganggap remeh tabungan, lho.

 

Mindset ini bisa diubah dengan menabung di awal. Kalau perlu, pakai fitur autodebet supaya tabungan kamu tidak terganggu. Begitu juga dengan cicilan yang merupakan kewajiban (jika kamu punya dan pernah mengambilnya). Jangan sampai telat bayar cicilan karena kamu tidak membuat anggarannya. Sebab, cicilan yang tertunda dibayar cuma akan membebani keuangan dengan bunga dan dendanya. 

 

Utamakan belanja kebutuhan bulanan daripada hiburan

Hiburan bisa menunggu, sementara kebutuhan bulanan tidak. Apalagi jika kamu sudah berkeluarga. Otomatis, kebutuhan keluarga seperti pakaian, bahan makanan pokok, produk pembersih, dan yang lainnya, harus diutamakan setiap bulan dan dipastikan cukup. 

 

Kalau kebutuhan tersebut sudah terpenuhi, barulah kamu bisa menyisihkan uang untuk kesenangan diri sendiri sebagai bentuk apresiasi karena sudah bekerja keras. Apabila mau beli barang dengan harga yang mahal, kamu bisa memanfaatkan opsi pembayaran cicilan supaya cashflow lebih lancar. Baik itu dengan kartu kredit atau layanan paylater yang ada di e-commerce seperti Tokopedia. 

 

Salah satu opsi paylater yang menarik dari Tokopedia adalah dengan menggunakan Kredivo. Di mana kamu bisa ambil cicilan 0% dengan tenor maksimal 3 bulan dan minimal transaksi sebesar 500 ribu aja. Nggak perlu punya kartu kredit, bisa langsung daftar Kredivo dengan mudah. 

 

Cara mengaktifkan Tokopedia paylater adalah dengan daftar langsung melalui aplikasi paylater yang bermitra dengan Tokopedia. Kalau pakai Kredivo, maka kamu bisa mengunduh aplikasinya di Google Play Store atau App Store. 

 

Pisahkan rekening yang bisa dipakai dan tidak bisa dipakai

Supaya makin terarah dan jelas catatan keuangannya, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membuat dua rekening pribadi dan memisahkan antara rekening untuk pengeluaran dan rekening untuk tabungan. 

 

Dengan begitu, kamu akan lebih disiplin menggunakan uang dan tidak tergoda untuk memakai tabungan kalau nggak darurat.