Bisa Jadi Tanda Kondisi Kronis, Berikut Penyebab Kesulitan Menelan

Bisa Jadi Tanda Kondisi Kronis, Berikut Penyebab Kesulitan Menelan – Kesusahan menelan yakni ketidakmampuan buat menelan santapan ataupun cairan dengan gampang. Keadaan ini kadangkala menimbulkan seorang tersedak santapan ataupun cairan dikala berupaya menelan santapan ataupun minuman.

Sebutan kedokteran dari kesusahan menelan merupakan disfagia. Kadangkala, seorang dapat hadapi disfagia sesekali serta ini umumnya bukan permasalahan yang sungguh- sungguh. Tetapi, bila kesusahan menelan terjalin secara tertib, terdapat baiknya buat periksakan diri ke dokter. Karena, disfagia yang berlangsung dalam waktu lama dapat menimbulkan komplikasi, semacam malnutrisi, penyusutan berat tubuh, serta kehilangan cairan tubuh.

Terdapat sebagian keadaan ataupun penyakit yang bisa menimbulkan kesusahan menelan, baik sedangkan ataupun lama. Berikut sebagian di antara lain.

1. Stroke

Menelan merupakan kegiatan rumit yang memerlukan otak buat mengoordinasikan bermacam otot yang berbeda. Stroke merupakan keadaan matinya sel- sel otak sebab tidak memperoleh lumayan oksigen. Ini mempengaruhi sel- sel otak yang mengendalikan kegiatan menelan, bagi uraian halaman Stroke Association.

Kesusahan menelan merupakan permasalahan yang sangat universal terjalin sehabis stroke. Dekat separuh dari orang dengan stroke pula hendak hadapi kesusahan menelan, namun kerap kali permasalahan ini membaik dengan kilat.

2. Myasthenia gravis

Myasthenia gravis merupakan kendala autoimun yang menimbulkan otot- otot di dasar kendali jadi gampang letih serta lemah. Keadaan ini diakibatkan oleh kendala komunikasi wajar antara saraf serta otot.

Dipaparkan dalam halaman Mayo Clinic, dekat 15 persen orang dengan myasthenia gravis hadapi indikasi awal yang mengaitkan otot wajah serta kerongkongan, tercantum permasalahan menelan.

Orang dengan myasthenia gravis bisa jadi gampang tersedak, sehingga susah buat makan, minum, apalagi komsumsi obat. Dalam sebagian permasalahan, cairan yang coba ditelan dapat keluar dari hidung.

3. Multiple sclerosis

Dilansir dari halaman WebMD, orang dengan multiple sclerosis kerap hadapi kesusahan menelan serta permasalahan bicara. Ini terjalin dikala penyakit mengganggu saraf di otak serta sumsum tulang balik yang bertanggung jawab dalam kegiatan berdialog serta menelan.

Pada sebagian orang, permasalahan ini lumayan ringan. Tetapi, sebagian yang lain mempunyai indikasi yang lebih parah. Untungnya, perawatan serta metode bisa menolong tingkatkan keahlian berdialog serta membuat menelan lebih gampang.

4. Akalasia

Akalasia ialah penyakit sangat jarang yang melanda otot tenggorokan. Dipaparkan dalam halaman MedicineNet, sebutan akalasia mempunyai makna” kegagalan buat berelaksasi” serta mengacu pada ketidakmampuan sfingter esofagus bagian dasar buat membuka serta membiarkan santapan masuk ke lambung.

Selaku dampaknya, pengidap akalasia hadapi kesusahan menelan santapan. Indikasi lain dari akasia merupakan perih dada serta keluarnya santapan dari perut ataupun tenggorokan mengarah mulut.

5. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson merupakan kendala otak yang menimbulkan pengidapnya hadapi permasalahan koordinasi, penyeimbang, gemetar, kaku, serta susah berjalan. Indikasi penyakit Parkinson umumnya secara bertahap serta memburuk bersamaan waktu sampai menimbulkan pengidapnya hadapi kesusahan berjalan serta berdialog.

Dipaparkan dalam halaman Parkinsons Foundation, orang dengan penyakit ini bisa jadi hadapi pergantian ataupun kesusahan mengunyah, makan, berdialog, ataupun menelan. Sama semacam Parkinson mempengaruhi gerakan di bagian lain dari badan, itu pula mempengaruhi otot- otot di wajah, mulut, serta kerongkongan yang digunakan dalam berdialog serta menelan.

6. Striktur esofagus

Striktur esofagus ialah penyempitan abnormal pada tenggorokan. Dilansir dari halaman Cleveland Clinic, striktur esofagus bisa menghalangi ataupun membatasi santapan serta cairan yang mengalir dari kerongkongan ke perut. Dampaknya, penderita hadapi kesusahan menelan santapan serta merasa santapan tersangkut di kerongkongan.

Penyakit refluks gastroesofagus( GERD) merupakan pemicu sangat universal dari penyempitan, namun kanker serta permasalahan lain pula dapat jadi penyebabnya. Untungnya, indikasi ini bisa dikurangi lewat prosedur pelebaran tenggorokan.

7. Eosinofilik esofagitis

Eosinofilik esofagitis merupakan penyakit sistem imunitas kronis di mana eosinofil, yang ialah sejenis sel darah putih, menumpuk di tenggorokan. Penimbunan ini ialah respon terhadap santapan, alergen, ataupun refluks asam, serta bisa membakar ataupun melukai jaringan tenggorokan. Rusaknya jaringan tenggorokan ini setelah itu membuat seorang kesusahan menelan.

Indikasi dari eosinofilik esofagitis, meliputi:

  • Kesusahan menelan
  • Santapan tersangkut di tenggorokan sehabis tertelan
  • Perih dada
  • Tidak merespons antasida
  • Aliran balik santapan yang tidak tercerna

Bila kalian kerap hadapi kesusahan menelan ataupun mempunyai keadaan yang tingkatkan resiko hadapi disfagia, lekas kunjungi dokter buat mencari ketahui penyebabnya serta menghindari komplikasi yang bisa jadi terjalin.

Dapatkan info menarik dan seru hanya di Ngulikan.com