Sebagai daerah kepulauan, Batam cukup unik dibanding daerah lain di Indonesia.
Pulau berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa, hanya mengandalkan curah hujan sebagai sumber air bersih untuk beragam aktifitas.
Terbatasnya sumber air baku tentu jadi kasus yang harus disikapi dengan bijak oleh semua lapisan masyarakat.
Mengingat perkembangan masyarakat Batam tiap tiap th. mengalami peningkatan 7-10 persen.
“Kontinuitas air bersih sebagai kebutuhan utama manusia selalu harus terjaga. keberadaanya tidak hanya untuk kala ini, tetapi dapat terus menerus dimasa akan datang. Berhemat pemanfaatan air bersih terhitung menopang melindungi ketahanan air baku yang ada,” mengetahui Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus.
Maria menambahkan, sebagai perusahaan air terbaik di Indonesia, ATB tentunya tidak hanya semata-mata menghasilkan air bersih bagi warga Batam dengan menggunakan water meter 2 inchi.
Upaya-upaya penghematan di dalam mendistribusikan air bersih yang ada terhitung sudah diimplementasikan dengan baik.
Angka kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) jadi tolak ukur yang dilakukan ATB sebagai usaha penghematan air bersih yang tersedia. Rendahnya angka kebocoran air yang sudah di mengolah tandanya air dapat disalurkan dengan baik.
“Angka kebocoran yang rendah tandanya air bersih dapat terdistribusi dengan baik, agar pemanfaatan air bersih dapat lebih efisien, mengingat sumber air baku di pulau Batam benar-benar terbatas.
ATB terhitung mendapat dukungan oleh teknologi SCADA yang terintegrasi antar produksi, distribusi dan NRW agar dapat memantau operasional di lapangan dengan mudah,” tutur Maria
Sementara dari sisi pelanggan tentunya berperan perlu mengkonsumsi air dengan lebih hemat, meskipun air bersih kala ini tetap tersedia.
Secara terus menerus ATB mengimbau pelanggan lebih bijak dan lebih menghemat pemanfaatan air bersih.
“Gunakan air bersih yang ada seperlunya, bukan secukupnya. Lebih bijak di dalam gunakan air bersih, dan paling perlu selalu menyediakan tampungan air untuk meminimalisir dampak dari terganggunya suplai air ATB,” ujar Maria.
Terlebih kala musim kemarau terjadi di Kota Batam di dalam kala yang cukup lama, efeknya waduk yang ada akan mengering.
ATB selalu mengajak pelanggan lebih memperhatikan pemanfaatan airnya demi keberlangsungan tersedianya cadangan air baku di Batam.
Mengingat air bukanlah hanya tanggung jawab satu atau sekelompok orang saja. Pelanggan diharapkan menopang dan berbarengan bijak di dalam gunakan air bersih.
“Masyarakat terhitung diharapkan hiraukan dan melindungi dam secara bersama-sama, tidak mencemari dam dan daerah tangkapan air sekitar dam,” kata Maria.