Hujan musim semi baru-baru ini dan salju yang mencair membawa sejumlah besar air ke jalan, mengakibatkan kondisi mengemudi yang berbahaya. Mengingat bahaya situasi yang ditimbulkan oleh kondisi ini, tindakan pencegahan keselamatan khusus harus diambil untuk mencegah bahaya hydroplaning, terutama bagi pengemudi muda atau tidak berpengalaman.
Hydroplaning terjadi ketika air di bawah ban Anda tidak dapat didorong cukup cepat untuk memastikan kontak yang tepat antara air dan permukaan ban mobil Anda. Kondisi berbahaya ini sering kali menyebabkan pengemudi tidak bisa mengendalikan sepenuhnya, yang mengakibatkan pengemudi tidak dapat mengoperasikan kendaraan bermotornya. Hydroplaning sering menyebabkan kecelakaan yang berpotensi fatal.
Beberapa penyebab utama hydroplaning meliputi:
Kecepatan: hydroplaning umumnya terjadi ketika pengemudi melebihi 50 mph, terutama ketika ada genangan air yang dalam di tanah. Kendaraan yang mengemudi secara berlebihan tidak dapat memindahkan air di bawah roda, meningkatkan kemungkinan kendaraan akan terhempas
Kedalaman air di tanah: genangan air mengurangi kemampuan ban untuk mencengkeram trotoar secara memadai.
Tekanan ban: Ban yang kurang angin dikombinasikan dengan kecepatan yang berlebihan mengurangi kemampuan ban untuk terhubung dengan jalan raya sebesar 40%, menyebabkan mobil menjadi terbawa air.
Kedalaman Tapak: untuk memungkinkan air keluar sehingga memberikan kontak yang tepat antara ban dan jalan raya, tapak harus memiliki kedalaman yang sesuai. Kedalaman ban yang disarankan minimal 1/16 inci. Cara mudah untuk memeriksa tapak dengan benar, adalah dengan memasukkan uang receh secara terbalik ke dalam alur ban. Jika Anda dapat melihat bagian atas kepala Presiden Lincoln, kedalaman tapak ban Anda tidak dalam batas minimum.
Kelebihan Beban Mobil dan Truk: kendaraan yang kelebihan muatan akan berkontribusi pada hydroplaning.
Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan mobil serius akibat hydroplaning, Anda disarankan untuk mengikuti aturan berikut:
Kurangi kecepatan: Selama badai hujan lebat, para ahli menyarankan Anda memperlambat kecepatan hingga 30 mil per jam. Penting untuk diingat bahwa batas kecepatan yang dipasang dimaksudkan sebagai kecepatan mengemudi maksimum di mana kendaraan dapat dioperasikan, selama kondisi pengoperasian yang optimal. Dengan kondisi jalan yang kurang ideal, Anda perlu memperlambat kecepatan hingga tidak meningkatkan kemungkinan hydroplaning.
Hindari pengereman mendadak: Saat melambat, penting agar Anda tidak menginjak rem secara tiba-tiba. Melepaskan kaki Anda secara perlahan dari pedal gas akan memungkinkan ban Anda mendapatkan kembali traksi secara perlahan.
Jangan Belok Tajam: Disarankan agar Anda mengarahkan kendaraan Anda ke arah yang lurus dan menghindari berbelok tajam sampai Anda dapat mengendalikan kendaraan Anda kembali.
Tetap Di Dalam Jalan: Sebisa mungkin, ikuti jejak ban yang ada di depan mobil Anda. Mengemudi keluar dari jejak ban yang ada akan meningkatkan bahaya hydroplaning.
Hindari Kolam Air Berdiri: Ban yang bersentuhan dengan genangan air adalah penyebab utama hydroplaning. Jadi, hindari mengemudi sambil berdiri ke genangan air bila memungkinkan. Jika Anda tidak dapat menghindari genangan air, penting bagi Anda untuk mengurangi kecepatan sebelum menabrak genangan air.
Menyadari potensi bahaya hydroplaning sebelum mengendarai kendaraan Anda akan sangat mengurangi risiko kecelakaan dan cedera pada diri Anda dan orang yang Anda cintai.
Sumber Artikel: kursus mengemudi pekanbaru