Meskipun daya magnet rekreasi Air Terjun Sumuran Magelang belum dibuka karena epidemi Covid-19, tidak ada salahnya kita mengetahui lebih dalam masalah tempat wisata alam ini.
Ada pada desa yang lumayan tinggi serta cukup terkubur di dukuh Seloprojo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, air terjun ini punya daya tarik kecantikan yang bersinar.
Air terjun ini ada di ketinggian tentang 1.100 mdpl, ada pada lereng gunung Telomoyo. Tinggi air terjun tentang 40 mtr. dengan air yang tidak kering sekian tahun. Air yang tumpah ke bawah serius dari sumber mata air. Maka bisa didefinisikan kejernihan serta kesegaran air alami ini.
Cocok di bawah air terjun, yaitu lubang sama sumur yang diyakini oleh masyarakat di dalam tempat sedalam 30 mtr..
“Kita pernah coba mengalkulasi dengan bambu serta perhitungkan kedalamannya sampai 30 mtr.,” terang Sunar, satu diantaranya pengurus air terjun Sumuran magelang ini.
Baca Juga ; Wisata Jogja Ala Korea
Karena ada lubang sama sumur yang menaruh air terjun, karena itu tempat ini dimaksud Sumuran. Air di tempat ini dapat mengairi tempat perkebunan serta sawah yang ada pada Seloprojo.
“Bahkan warga dari dukuh Pagergunung juga mengambil air di tempat ini,” kata Sunar.
Ada yang unik dengan hadirnya air terjun Sumuran magelang ini, yaitu sejauh kedatangannya, sumur ini tidak bungkusukan batu atau lumpur serta tanah.
“Biarpun hujan turun dengan deras, tidak membawa material batu serta tanah,” sambungnya.
CERITA NAGA
Sunar meningkatkan, informasinya menurut cerita leluhur, air terjun Sumuran ini ada penunggunya. Yaitu makhluk gaib sama ular naga, walau demikian tidak mengacak.
“Jadi cerita dari kakek nenek pendahulu, di dalam tempat ini ada penunggu bersifat makhluk gaib yaitu ular Naga. Walau demikian tidak ada warga yang menontonnya. Maka kita hanyalah yakin legenda itu, ular Naga golek Kencono,” makin Sunar.
Untuk sampai air terjun Sumuran, ada rintangan detil. Dari jalan raya, wisatawan masuk tentang 3 km. Lewat permukiman warga lebih dulu dengan jalanan yang cukup naik. Setelah itu 10 menit awalnya sampai air terjun, wisatawan bakalan setop pada tempat parkir serta sini telah ada loket untuk membeli ticket. Masih cukup murah /orang hanyalah Rp4 ribu.
“Kalau boncengan dua orang naik motor yang bayar Rp10 ribu, karena yang Rp2 ribu untuk parkir,” sambungnya.
Sampai hingga di tempat ini, wisatawan bisa naik motor atau memiliki roda 4. Akan tetapi harus dikenang, karena ini jalanan cukup naik, sebaiknya tidak boleh menggunakan motor matic.
Sehabis memarkir mobil, karena itu wisatawan harus jalan kaki melalui jalan setapak tentang 10 menit. Walau demikian tidak boleh kuatir kelelahan karena sepanjang jalur bidik air terjun, wisatawan bakalan dihidangkan pemandangan yang elok, bersifat perkebunan hortikultura.
Wisatawan akan lewat rimba teduh dengan pohon pinus yang rimbun. Maka untuk bebaskan letih, wisatawan bisa setop buat mengambil gambar atau selfie.
“Oh iya, di sini wisatawan bisa pula membeli sayur punyai warga dengan memetik sendiri. Harga di tanggung masih murah karena dibeli dari petani langsung,” makin Sunar.
Ketika perjalanan telah sampai air terjun, karena itu seluruhnya letih sehabis jalan bakalan kandas. Wisatawan bisa rasakan keadaan air terjun yang fantastis. Di tempat ini ada begitu banyak gazebo yang punya niat dibuat untuk istirahat.
Tempat yang lainnya ialah musola yang ada cocok dari segi depan air terjun. Ada sejumlah tempat untuk selfie dengan latar belakang air terjun.
Wisatawan bisa pula rasakan dingin serta segarnya air terjun ini dengan membasuh muka atau kaki di bawahnya. Ada air mancur kecil-kecil yang dibuat untuk membasuh muka.
Kepala Dukuh Seloprojo, Gunadi meningkatkan, rekreasi air terjun Sumuran diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Magelang serta dukuh di dalam tempat. Karena tempat ini dirasa janjikan untuk jadi daya tarik rekreasi favorit di tempat Kabupaten Magelang.
Untuk kini, Sumuran belum juga disarankan untuk dibuka karena epidemi Covid-19. Walau demikian di hari biasa, wisatawan biarlah banyak yang berkunjung.
Kamu bisa Sewa Mobil Jogja untuk sekedar jalan-jalan keliling Jogja atau berkunjung ke destinasi wisata seru pilihan kamu dan keluarga tercinta.
Gunadi juga memperingati, untuk wisatawan yang datang mestinya selalu memelihara kebersihan serta buat perlindungan lingkungan. Jangan sampai tempat ini ternodai oleh perilaku manusia yang tidak betul.
Ia ceritakan, pernah satu ketika tempat ini menjadikan tempat tenda anak-anak sekolah.
“Telah diingatkan supaya selalu buat perlindungan perilaku, walau demikian karena gak diindahkan, banyak pada mereka yang kesurupan,” sambungnya.
Menurut Gunadi, karena tempat ini serius masih murni serta air yang terjun serius dari sumber mata air, masyarakat di dalam tempat masih yakin ada kemistikan ada berada di belakangnya.
“Ya tetap ada bau-bau mistik karena kami nyata-nyata betul hidup di dukuh. Maka kita segalanya penting buat memelihara otentitas tempat ini,” pesannya.